Jaga Kelestarian Hutan, BBKSDA Jatim Gelontor Bantuan di Bawean
Share
BBKSDA Jatim melakukan penyerahan bantuan pengembangan usaha kelompok dan bantuan modal kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Putra Daun, 21 Mei 2024. Kegiatan yang sekaligus pembinaan KTH dilaksankan di pendopo wisata mangrove, Desa Daun – Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Tahun-tahun sebelumnya BBKSDA Jatim juga telah menggelontorkan bantuan kepada KTH. Mustika Aren (2022) dan KTH. Mutiara Madu (2023), masing-masing telah mendapatkan bantuan pengembangan usaha sebesar 28 juta rupiah. Saat ini KTH. Mutiara Madu telah sekali memetik hasil panen madu senilai 9 juta rupiah, digunakan untuk pengembangan usaha dengan menambah stup lebah madu dan trigona. Sedangkan KTH. Mustika Aren yang berusaha di produk Aren, selama kurun waktu Juni – Desember 2023 telah memiliki omset tak kurang dari 134 juta rupiah.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Seksi KSDA Wilayah III, Gatut Panggah Prasetyo, menyampaikan bahwa kekuatan ekonomi yang sebenarnya adalah di tingkat desa, oleh sebab itu penguatan ekonomi di tingkat hilir harus dibangun.
“Salah satunya melalui kementerian LHK, dalam hal ini BBKSDA Jatim, dengan program pengembangan usaha ekonomi produktif sekitar kawasan konservasi. Dengan kuatnya ekonomi masyarakat dan meningkatnya kesadaran masyarakat, maka kelestarian kawasan konservasi akan dapat lebih terjaga,” ujar pria asli Kediri ini.
KTH. Putra Daun sendiri mendapatkan bantuan usaha awal senilai 40 juta rupiah, yang rencananya akan digunakan untuk kegiatan usaha kepiting. Penggunaan anggaran akan disesuaikan dengan proposal dan atau Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang telah disampaikan masing-masing kelompok.
Husni, Sekretaris Kecamatan Sangkapura, selaku wakil dari pemerintah daerah Bawean, berterima kasih kepada Kementerian LHK yang telah memberi perhatian untuk masyarakat Bawean.
“Semoga bantuan ini bermanfaat serta menambah ilmu dan kondisi perekonomian sehingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka,” imbuh Husni.
Di akhir kegiatan, tim juga mengingatkan agar KTH yang sudah mendapatkan bantuan terus melaporkan progres usaha yang dijalankannya kepada kepala desa dan camat setempat. Agar perhatian dari pemerintah daerah lebih intensif dan mengetahui bahwa kelompok di Pulau Bawean telah mampu dan berdaya untuk membangun perekonomian lokal. (ak)