Hiu Paus Terdampar karena Disorientasi
Share
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Hiu paus (whale shark) yang terdampar di Pantai Baru, Pandansimo, Bantul, Yogyakarta, diduga terpisah dari kawanannya dan mengalami disorientasi. Sebab, hiu paus atau yang juga disebut hiu tutul ini biasanya hidup di lautan lepas. Demikian diungkapkan Dessy Zahara Angelina, Program Manajer Animal Friends Jogja (AFJ), Kamis (2/8/2012) pagi, di Pantai Baru, Pandansimo, Bantul. “Sebelumnya, di Pantai Samas, petugas SAR sempat melihat hiu sejenis berjumlah tujuh sampai sembilan ekor yang sedang melintas. Kemungkinan hiu paus yang mati ini terpisah dari rombongannya,” tuturnya. Menurut Angelina, beberapa hiu paus cenderung hidup soliter. Namun, ada kalanya mereka bersama-sama dengan kelompoknya.
Seperti diberitakan, Rabu petang kemarin, seekor hiu tutul dengan panjang 13 meter, lebar 3,83 meter, dengan bobot sekitar 20 ton terdampar di Pantai Baru, Pandansimo. Akan tetapi, hiu tak mampu bertahan dan akhirnya mati.
Ridwan, relawan AFJ, mengatakan, hiu paus tersebut awalnya berada 20-50 meter dari pantai. “Hiu sempat berusaha kembali ke tengah lautan, tetapi lemas dan tak mampu melawan arus,” ucapnya. Beberapa saat kemudian, warga setempat ada yang mengikat ekor hiu dan menariknya ke pantai untuk diambil siripnya. Karena berada di daratan, hiu tersebut semakin lemas dan akhirnya mati.
“Pukul 22.00 tadi malam, kami sempat bersitegang dengan warga agar mereka melepaskan tali di ekor hiu. Setelah kami memanggil pemuka adat setempat, warga lalu melepaskan ikatan. Namun, karena hiu paus adalah jenis spesies ikan, ketika tidak berada di air, dia akan cepat mati. Kondisinya beda dengan paus yang bernapas dengan paru-paru dan bisa bertahan beberapa saat di daratan,” papar Angelina.