Type to search

Berita

Cerita KTH Mustika Aren, Mimpi yang Tak Pernah Karam

Share

Di sebuah pagi yang teduh di Kantor Bidang KSDA Wilayah II Gresik, dua pria dari Pulau Bawean datang membawa semangat dan secuil harapan dari ladang nira, 21 Juli 2025. Ansharrudin, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Mustika Aren, bersama rekannya Dayat, disambut hangat oleh Eka Heriyadi, S.Hut. Penyuluh Kehutanan Ahli Muda.

Bukan sekadar kunjungan biasa. Obrolan hangat mereka menyulam harapan masa depan untuk memperkuat eksistensi kelompok tani yang lahir dari rahim hutan tropis Bawean.

Keduanya baru saja mengikuti Pameran UMKM di Mall Sunrise Mojokerto, 18–20 Juli 2025. Pameran itu menjadi panggung kecil untuk memperkenalkan produk-produk olahan gula aren khas Bawean, gula cair, gula cube, hingga varian baru gula bubuk rasa jahe. Meskipun pengunjung tak seramai pameran sebelumnya di Surabaya, semangat mereka tak luntur.

Dengan dukungan penuh dari Bank Jatim, mereka membuktikan bahwa hasil hutan non-kayu bisa berbicara di ruang urban. Tak kalah penting, kemasan produk mereka telah menyematkan logo Kementerian Kehutanan serta BBKSDA Jatim sebagai bentuk legalitas dan identitas yang kuat. Dimana mereka berproduksi di penyangga kawasan Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Pulau Bawean yang dibawah pengelolaan BBKSDA Jatim.

Namun di balik manisnya gula aren, tersimpan pekerjaan rumah besar. Rantai distribusi hasil panen masih belum adil.

Para petani nira kerap lebih memilih menjual langsung ke tengkulak karena prosesnya lebih cepat, meski harga jauh lebih murah. KTH Mustika Aren menyadari ini sebagai ancaman nyata terhadap keberlanjutan kelompok.

Ironisnya, bantuan mesin pengolahan nira dari BBKSDA Jatim pada tahun 2022 dinilai kurang efektif. Teknologi yang dibawa, meskipun niatnya baik, belum sesuai dengan ritme tradisional masyarakat. Secara mengejutkan, cara manual malah lebih efisien dan alami.

Dalam menanggapi hal tersebut, petugas menyampaikan beberapa rencana tindak lanjut strategis. DIantaranya Penguatan kelembagaan oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah II dijadwalkan pada bulan September mendatang, yang melibatkan 3 KTH di Pulau Bawean.

Pengusulan Penilaian Kelas KTH, bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi, untuk mengakui secara resmi kapasitas kelembagaan KTH. Serta, Pendataan dan input NTE (Nilai Tambah Ekonomi) periode 2025 akan dimulai, menandai langkah nyata untuk memotret kinerja ekonomi ketiga KTH secara lebih terukur dan sistematis.

Balai Besar KSDA Jawa Timur terus mendorong sinergi antara masyarakat dan hutan dalam satu visi, konservasi yang menyejahterakan. KTH Mustika Aren menjadi satu dari sekian banyak contoh di mana konservasi dan ekonomi bisa berjalan seiring, dengan modal utama, komitmen, keberanian, dan cinta pada tanah kelahiran. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur

Tags:

You Might also Like