A. Dasar
Cagar Alam Gua Nglirip ditunjuk berdasarkan SK Gubernur Hindia Belanda dengan nomor SK : GB No. 6 Stbl. 90, 21 Pebruari 1919 dengan luas kawasan 3 Ha.
B. Keadaan Fisik
Cagar alam ini terletak di Desa Guwo Terus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, yang berbatasan dengan kawasan hutan produksi Perum Perhutani BKPH Wono Agung KPH Parengan. Topografi kawasan ini datar – bergelombang, dengan ketinggian tempat antara 200- 220 mdpl. Jenis Geologi dan Tanah adalah Jenis tanah aluvial, grumusol, dan regosol berwarna merah kuning hingga coklat. Berdasarkan Schmidt dan Ferguson, cagar alam in bertipe iklim Tipe C dan D dengan Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1500-2000 mm.
C.Keadaan Biologi
Tipe Ekosistem kawasan ini adalah Goa batu kapur. Adapun jenis flora di dalam goa tidak ada, namun di luar goa ditumbuhi oleh vegetasi belukar, rerumputan dan sedikit pepohonan antara lain suliara (Lantana camara), kirinyuh (Eupatorium nuliflorum), putri malu (Euphorbia hirta), alang-alang (Imperata cylindrica), rerumputan (Graminae), serut (Streblus asper), awar-awar (Ficus septica), jarak (Jatropha curcas), paku-pakuan (Selaginella frondosa), teki (Oleocharis dulcis), dan jati (Tectona grandis). Untuk jenis fauna yang ada meliputi Kelelawar dari jenis Hipposidero larvatus dan Rhinolophus sp., dan berbagai jenis insekta gua.
D. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Sekitar Kawasan
Berdasarkan Data Monografi Desa Guwo Terus tahun 2000, Jumlah penduduk desa tersebut sebanyak 2.867 jiwa (663 KK) dengan berdasarkan klasifikasi usianya terbagi atas penduduk usia dewasa (>19 tahun) tercatat sebanyak 51,45%, usia remaja (13-18 tahun) sebanyak 7,10% dan anak-anak (<13> tahun) sebanyak 21,45%. Mayoritas Mata Pencaharian penduduk desa adalah sebagai buruh tani dan petani 86,85%, wiraswasta (0,7%), PNS/ABRI/Polri (1,25%), pedagang (0,69%), dan buruh kasar lainnya (11,21%). Luas desa seluruhnya adalah 1.128,010 ha dengan penggunaan lahan untuk hutan (79,612%), ladang (11,190%), sawah tadah hujan (3,026%), perumahan (2,218%), pekarangan (2,186%), tanah desa (1,768%). Jumlah penduduk bersekolah adalah 1.387 orang, dengan rincian SD (72,098%), SLTP (14,420%),SLTA (10,815%), PT (0,144%), lain-lain (2,523%).
E. Pengelolaan Kawasan
Pengelolaan CA Goa Nglirip secara operasional adalah pada kantor Seksi Konservasi Wilayah II Bojonegoro yang terletak di jalan Letnan Sucipto 101 Bojonegoro.
F. Permasalahan
Permasalahan terbesar dari kawasan ini adalah pengambilan batuan fosfat dari dalam goa untuk pembuatan pupuk (rabuk) yang mengakibatkan rusaknya kawasan goa sehingga berakibat rusaknya pula ekosistem gua. Selain itu adalah dimasukinya kawasan goa tanpa ijin oleh masyarakat sekitar, perburuan walet goa dan kelelawar untuk dikonsumsi, dan Vandalisme.
G. Aksesibilitas
Untuk menuju kawasan ini dari arah Surabaya ke Bojonegoro (bus 120 km) dilanjutkan ke Kec. Singgahan, Jatirogo (angkutan umum 30 km) dan ke CA Goa Nglirip (kendaraan roda dua atau empat 500 m). Atau bisa juga dari arah Tuban ke arah Montong kemudian ke desa Guwoterus.