Bersama Mayora, BBKSDA Jatim Tanami Kembali Kawasan Terdegradasi di Gunung Baung
Share
Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama PT. Tirta Fresindo Jaya (Mayora Grup) melaksanakan penanaman pohon di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung, 13 Januari 2024. Kegiatan penanaman ini merupakan bentuk komitmen keberlanjutan dari pihak PT. Tirta Fresindo Jaya dalam rangka program PEDULI KEHATI di kawasan konservasi.
Sebelum penanaman, kegiatan dengan seremonial yang dilaksanakan di Blok Pemanfaatan TWA Gunung Baung yang terletak di Purwosari, Kabupaten Pasuruan tersebut. Acara dihadiri langsung oleh Kepala Balai Besar KSDA Jatim beserta jajaran pejabat eselon III dan IV serta staf BBKSDA Jatim. Selain itu juga dihadiri segenap pimpinan dan staf PT. Tirta Fresindo Jaya – Pasuruan, Muspika Purwodadi, Kepala Desa Cowek, Kertosari, dan Lebakharjo, serta kelompok pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan TWA. Gunung Baung.
Dalam sambutan Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan menekankan untuk memulai kembali peduli keanekaragaman hayati di Gunung Baung, dengan menanam jenis tanaman asli Gunung Baung.
“Kenapa yang ditanam jenis Bendo dan Bambu ? Karena yang boleh ditanam di dalam kawasan konservasi adalah tanaman yang jenis asli kawasan tersebut. Dan kedua jenis tanaman ini asli tanaman Gunung Baung”, tambah Nur Patria.
Di sisi lain, Dwion Yunus, Senior Factory Manager, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, utamanya bagi TWA. Gunung Baung. Ia juga berterima kasih kepada BBKSDA Jatim yang telah memberi kesempatan ikut berkontribusi dalam menjaga ekosistem kawasan konservasi.
“Selain itu, kami akan bergeser ke Cagar Alam Gunung Abang untuk melakukan penanaman juga, agar kawasan Gunung Abang menjadi lebih baik dan ikut mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan kembali”, ujar Dwion.
Sebelum pelaksanaan penanaman, dilakukan pelepasliaran burung dari jenis Merbah cerucuk, Cucak kutilang, dan Terkukur biasa. Kegiatan penanaman dilaksanakan pada lokasi yang terdegradasi karena kebakaran hutan beberapa waktu sebelumnya, yakni pada Blok Perlindungan. Ada 50 bibit pohon yang ditanam dari jenis Bambu Petung dan Bendo. Sedangkan 350 bibit lainnya akan ditanam di Cagar Alam Gunung Abang. Bibit- bibit yang ditanam pada cagar alam terdiri dari jenis Ficus racemosa, Ficus varigata, dan Ficus benjamina. (Agus Irwanto)