Type to search

Artikel

BBKSDA Jatim Kunjungi Pondok Ramadhan SDIT Nuurul Fikri

Share

Pendidikan lingkungan, terutama mengenalkan keanekaragaman hayati (kehati) pada anak usia dini sangat diperlukan, tujuannya agar mereka dapat memahami peran kehati bagi keseimbangan kehidupan. Nah, Visit to school atau mengunjungi sekolah menjadi salah satu cara untuk melaksanakan program pembelajaran ini. Kali ini BBKSDA Jatim mengunjungi SDIT Nuurul Fikri Sukorejo, Gandusari, Kabupaten Trenggalek pada tanggal 27 Maret 2024.

Kepala sekolahnya menginginkan ada materi terkait lingkungan dan kehati dalam kegiatan Pondok Ramadhan yang mereka adakan. Siswa yang mengikuti kegiatan sebanyak 90 siswa dari kelas 4, 5, dan 6. Dan materi yang disampaikan berupa pengenalan tentang hutan dan keanekaragaman hayati beserta manfaatnya. Siswa diberikan simulasi sederhana tentang proses terjadinya banjir.

Dua siswa yang ditunjuk maju ke depan berperan sebagai air hujan dan sebagai kawasan berhutan di pegunungan. Siswa pertama diberikan air dan plastik untuk disemprotkan ke kepala siswa lainnya. Siswa kedua dipilih karena memiliki rambut yang lebat sebagai perumpamaan kawasan tersebut hutannya masih bagus. Mulut, hidung, alis, mata, dan pipi dianggap sebagai desa-desa yang berada di bawah bukit berhutan. Lalu air disemprotkan ke rambut siswa kedua, namun airnya tertahan oleh rambut dan tidak mengalir ke hidung dan alis. Hal ini dapat diartikan bahwa hutan berperan dalam menahan air hujan agar tidak mengalir secara langsung ke desa-desa sekitar.

Tahapan kedua, rambut siswa kedua dibungkus dengan plastik sebagai contoh jika hutan tersebut hilang karena ditebang. Air yang disemprotkan ke plastik tersebut perlahan mengalir ke alis, hidung, mata, dan pipi yang menandakan bahwa desa-desa tersebut terkena dampak banjir dari air hujan.

Selanjutnya pemateri mengenalkan mengenai keragaman satwa liar berdasarkan kelas, diantaranya kelas aves, amfibi, reptil, dan mamalia beserta ciri-cirinya. Untuk memperdalam peran dari satwa-satwa tersebut, khususnya burung, para siswa diajak menonton film animasi yang berjudul “Sabda Alam”. Setelah menonoton, para siswa diberikan waktu untuk mencatat dan memikirkan tentang isi dari film tersebut. Siswa yang terpilih berhasil menceritakan dengan baik maksud dari film, pemateri memberikan hadiah kepadanya. Siswa-siswi lain yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan juga mendapatkan hadiah.

Di akhir kunjungan, pemateri memperkenalkan kepada para siswa tentang profesi Polisi Kehutanan dan profil Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BBKSDA) Jawa Timur. Tujuannya tak lain untuk menambah hasanah pilihan profesi untuk cita-cita mereka nantinya. (Akhmad David Kurnia Putra)

Tags:

You Might also Like