Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu dengan Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi. Mereka ‘curhat’ terkait masalah-masalah Orang Rimba yang tidak lagi makmur.
“Mereka menyampaikan masalah-masalah putra rimba SAD yang tidak lagi makmur, miskin, keluar dari rimba dan bahkan ada yang jadi pengemis di luar rimba karena tidak bisa lagi akses ke alam kehidupannya setelah menjadi Taman Nasional Bukit 12,” kata Siti (11/2/2015).
Siti menerima kedatangan Suku Anak dalam bersama dengan Gubernur Jambi, Sekjen Kehutanan, Dirjen PHKA serta Irjen Kehutanan di Kantor Manggala Agni, Jambi. Saat ini populasi SAD berkisar di angka 28.000 orang. Masalah SAD ini pun menjadi perhatian khusus pemerintah. “Sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa hutan harus beri kesejahteraan untuk rakyat,” ujar politikus NasDem ini.
Beberapa solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah pola kolaborasi bersama SAD dan taman nasional untuk sarana dan prasarana. Selain itu juga pola kemitraan bersama swasta pemegang ijin yang ada di sekitar kawasan juga menjadi pertimbangan.
Menteri LHK berjanji akan menyelesaikan masalah ini melalui pembahasan di Tim Pengaduan Masalah Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dipimpin Deputi Penaatan Hukum LH dan Irjen Kehutanan. Tim ini beranggotakan unsur-unsur WALHI, AMAN, Epistema, Institut Ecosoc dan Huma serta unsur LSM kebijakan publik. Siti menekankan bahwa masyarakat bisa menyampaikan pengaduannya kepada pemerintah dan sekaligus memantau penyelesaiannya. “Pemerintah akan hadir di tengah rakyat,” pungkasnya.
Sumber: news.detik.com