Gunung Pangambean, merupakan salah satu blok pengelolaan di Kawasan Cagar Alam Pulau Bawean, bukan hanya rumah bagi satwa endemik yang langka, tetapi juga menyimpan kekayaan tumbuhan yang luar biasa. Tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Pulau Bawean BBKSDA Jatim bersama dengan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, disela sela penelitian distribusi populasi Babi Kutil, baru-baru ini melakukan sentuhan pengelolaan untuk mengungkap keajaiban tumbuhan dan satwa yang tersembunyi di gunung ini, 12 Februari 2025.
Perjalanan menyusuri lereng Pangambean adalah perjalanan melintasi waktu, kembali ke masa ketika alam masih perawan dan dipenuhi keanekaragaman hayati yang melimpah. Hutan di gunung ini didominasi oleh pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi, menciptakan kanopi hijau yang teduh dan sejuk.
Salah satu daya tarik utama Gunung Pangambean adalah anggrek-anggreknya yang mempesona. Tim menemukan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) dan Anggrek Ekor Tupai (Rhyncostylis retusa) yang tumbuh dengan subur di antara batang pohon. Bunga-bunga anggrek ini memancarkan keindahan yang memikat dengan warna-warna cerah yang memberikan aura berbeda di tengah lebatnya belantara Bawean.
Selain anggrek, tim juga mencatat keberadaan berbagai jenis tumbuhan lain, seperti Gondang (Ficus variegata), Badung (Garcinia dioica), Laos-laosan (Persea rimosa), Mundu (Garcinia dulcis), Tanjang Gunung (Garcinia celebica), Da’u (Dracontomelon dao), dan Ghigirang (Leea indica). Pohon-pohon ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Gunung Pangambean Cagar Alam Pulau bawean dan menyediakan rumah bagi satwa liar dan melindungi tanah dari erosi.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar upaya preventif menjaga keamanan kawasan, tetapi juga merupakan upaya penting dalam menjaga kelestarian tumbuhan dan satwa di Pulau Bawean. Tim RKW 10 Pulau Bawean secara rutin melakukan kunjungan ke kawasan untuk mencegah aktivitas ilegal seperti penebangan liar yang dapat merusak ekosistem hutan.
Gunung Pangambean Cagar Alam Pulau Bawean adalah surga bagi para peneliti, keanekaragaman tumbuhan yang dimilikinya adalah bukti bahwa Cagar Alam Pulau Bawean memiliki potensi besar untuk menjadi pusat penelitian dan konservasi tumbuhan. Dengan upaya yang tepat, kita dapat menjaga keindahan dan kekayaan tumbuhan di gunung ini untuk generasi mendatang. (dna)