Setelah berbulan-bulan menghilang dari kanopi hutan, penghuni malam itu kembali. Sejak 10 hingga 18 Desember 2025, tim Balai Besar KSDA Jawa Timur melakukan pengamatan intensif terhadap kalong besar (Pteropus vampyrus) yang kembali bermukim secara musiman di Cagar Alam Manggis Gadungan.
Kalong-kalong ini diketahui bermigrasi meninggalkan kawasan sejak Juli 2025 dan baru kembali pada awal Desember. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pola migrasi tersebut terjadi rutin, meski hingga kini lokasi tujuan migrasi mereka masih menjadi teka-teki ekologis. Dari hasil pengamatan lapangan, jumlah individu yang kembali diperkirakan lebih sedikit dibandingkan sebelum migrasi, terlihat dari kepadatan koloni saat bergelantungan maupun ketika mereka terbang beriringan di senja hari.
Pohon leses (Ficus albipila) menjadi poros kehidupan mereka, tempat beristirahat, berkumpul, dan membangun koloni sementara. Dalam satu momen yang jarang, petugas mengamati seekor induk kalong terbang sambil menggendong anaknya, sebuah potret intim yang menegaskan peran kawasan ini sebagai ruang aman bagi siklus hidup satwa liar.
Di sela pengamatan satwa, kegiatan perawatan tanaman Pemulihan Ekosistem juga dilakukan, berupa pemangkasan dan pembersihan gulma yang melilit tanaman. Upaya ini menjadi bagian tak terpisahkan dari menjaga kualitas habitat, karena keberlanjutan koloni kalong tidak hanya ditentukan oleh kehadiran mereka, tetapi juga oleh kesehatan hutan yang menopang kehidupan malam itu.
Kembalinya kalong besar ke Manggis Gadungan bukan sekadar peristiwa musiman. Ini adalah penanda keseimbangan yang rapuh, bahwa hutan yang terjaga memberi ruang bagi penyerbuk malam untuk kembali, dan bahwa konservasi bekerja paling sunyi, namun paling menentukan, saat manusia memilih untuk melindungi.
Penulis: Fajar Dwi Nur Aji – PEH Ahli Muda BBKSDA Jatim
Editor: Agus Irwanto
Foto: Akhmad David
Sumber: Bidang KSDA Wilayah I Madiun