FK3I Jatim Berperan Aktif dalam Survei Nasional Macan Tutul Jawa

Share

Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Jawa Timur (FK3I Jatim) turut serta dalam pelaksanaan Survei Nasional Macan Tutul Jawa atau Java-Wide Leopard Survey (JWLS). Sebuah inisiatif besar yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Yayasan SINTAS Indonesia, dan PT. Djarum. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi status populasi Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) di seluruh habitat alaminya yang tersisa di Pulau Jawa.

Sebagai salah satu mitra lokal yang aktif dalam upaya konservasi, FK3I Jatim terlibat dalam proses pengumpulan data lapangan melalui pemasangan kamera pengintai (camera trap) di beberapa kawasan strategis di Jawa Timur. Selain itu, FK3I Jatim juga membantu dalam pengambilan sampel kotoran macan tutul guna menganalisis struktur populasi dan preferensi satwa mangsanya.

Partisipasi FK3I Jatim dalam JWLS ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam upaya perlindungan satwa liar, khususnya macan tutul Jawa yang kini berada dalam status Endangered menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN).

“Dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan kebijakan konservasi yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Matyas Catur Kordinator FK3I Jatim.

Dari hasil sementara JWLS, macan tutul Jawa terdeteksi di enam bentang alam, termasuk Bromo Tengger Semeru yang menjadi salah satu fokus survei di Jawa Timur. FK3I Jatim bersama tim survei telah mengidentifikasi beberapa individu macan tutul di wilayah tersebut, menandai keberlanjutan populasi satwa ini meskipun habitatnya semakin terfragmentasi.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Agr.Sc., menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang terlibat dalam survei ini, termasuk FK3I Jatim.

“Survei nasional ini merupakan bentuk nyata kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, perusahaan swasta, hingga organisasi konservasi lokal seperti FK3I Jatim. Kontribusi mereka sangat berharga dalam memastikan kelangsungan hidup macan tutul Jawa di habitatnya” imbuhnya.

Ke depan, FK3I Jatim akan terus berperan aktif dalam penyelesaian survei hingga 2026, serta mengawal tindak lanjut hasil penelitian ini guna memperkuat upaya konservasi macan tutul Jawa di Jawa Timur. Selain survei, FK3I Jatim juga berencana meningkatkan edukasi konservasi kepada masyarakat sekitar kawasan hutan agar mendukung pelestarian spesies ini.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk FK3I Jatim, diharapkan hasil JWLS dapat memberikan pemetaan populasi yang lebih akurat dan menjadi landasan strategis bagi kebijakan konservasi macan tutul Jawa di masa depan.

Sumber : Aminudin, Humas FK3I Jatim