Dari Ketapang ke Janggangan, 116 Burung Kembali ke Alam Liar

Share

Di balik riuh pelabuhan Ketapang, tersembunyi sebuah kisah penyelamatan. Puluhan burung kecil yang pernah terperangkap dalam rantai perdagangan akhirnya menemukan kembali kebebasannya. Tim Matawali Resor KSDA Wilayah 13 Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, Seksi KSDA Wilayah V Banyuwangi, pada Jumat pagi itu melangkah mantap menuju Cagar Alam Janggangan Rogojampi II. Di tangan mereka, 116 ekor burung menanti takdir barunya, kembali ke rimba.

Sehari sebelumnya, Kamis (21/8), Tim Matawali menerima penyerahan satwa dari Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Timur, Satuan Pelayanan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi yang terdiri dari 50 ekor burung Cinenen (Orthotomus sp.), 19 ekor Kacamata (Zosterops sp.), 46 ekor Merbah Trucuk (Pycnonotus goiavier), serta 1 ekor Cucak Jenggot (Alophoixus bres).

Burung-burung mungil itu sempat menjalani masa transit di kandang perawatan Seksi KSDA Wilayah V untuk memastikan kondisi kesehatan satwa tetap stabil, memberi pakan, dan meminimalkan stres sebelum dilepasliarkan.

Jumat, 22 Agustus 2025, menjadi hari pembebasan. Dengan hati-hati, kandang dibuka di tengah rimbun pepohonan cagar alam. Satu per satu burung mengepakkan sayap, membelah udara, lalu menghilang ke balik kanopi hutan. Kicau mereka berpadu dengan suara alam, seolah merayakan kebebasan yang baru saja direbut kembali.

Cagar Alam Janggangan Rogojampi II dipilih sebagai lokasi pelepasliaran karena memiliki ekosistem hutan yang masih lestari, kaya akan sumber pakan alami, dan jauh dari ancaman perburuan.

Aksi sederhana ini memiliki makna besar. Ratusan burung yang sebelumnya terancam menjadi komoditas, kini kembali menjadi bagian penting dari rantai ekologi. Mereka berperan sebagai penyerbuk, pengendali hama alami, hingga penjaga keseimbangan hutan.

Upaya ini sekaligus mengingatkan kita bahwa satwa liar sejatinya tidak pernah diciptakan untuk dikurung. Alam adalah rumah sejati mereka, dan kebebasan adalah hak yang harus diperjuangkan.

Dengan pelepasliaran ini, BBKSDA Jawa Timur menegaskan komitmennya dalam menjaga keanekaragaman hayati. Sebab, melindungi burung-burung kecil bukan hanya soal menyelamatkan individu, tetapi juga menjaga simfoni besar kehidupan di hutan-hutan Jawa Timur. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah III Jember – Balai Besar KSDA Jawa Timur