Sebagai bagian dari upaya memperluas edukasi konservasi yang inklusif dan adaptif, Balai Besar KSDA Jawa Timur kembali hadir menjangkau generasi muda melalui kegiatan Pendampingan Pelatihan Urban Farming di lingkungan akademik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025, di FISIP Universitas Bhayangkara (UBHARA) Surabaya, dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025.
Bekerja sama dengan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Korda Jawa Timur dan FISIP UBHARA, BBKSDA Jatim memberikan penguatan materi tentang konservasi keanekaragaman hayati berbasis masyarakat sebagai bagian dari pendekatan pelestarian yang bersifat kolaboratif dan aplikatif.
“Pendekatan konservasi tidak bisa lagi eksklusif. Kita harus hadir di ruang-ruang sosial, termasuk kampus, dengan bahasa yang membumi dan cara yang relevan bagi generasi muda,” ungkap Fajar Dwi Nur Aji, Pengendali Ekosistem Hutan Muda BBKSDA Jatim yang bertindak sebagai narasumber sekaligus pendamping dalam pelatihan tersebut.
Pelatihan yang diikuti oleh 15 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi ini mengangkat tema pertanian kota (urban farming) sebagai bentuk kemandirian pangan sekaligus aksi konkret konservasi ekosistem mikro di wilayah perkotaan. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan konsep urban farming, strategi kewirausahaan hijau, serta pemanfaatan ruang pekarangan untuk produksi pangan lokal.
Sebagai simbol gerakan pelestarian, dilakukan pula penyerahan bibit tanaman markisa dari BBKSDA Jatim dan FK3I kepada mahasiswa. Bibit ini akan ditanam di kebun percobaan UBHARA dan dijadikan sarana pembelajaran berkelanjutan dalam program kewirausahaan berbasis lingkungan.
Kepala BBKSDA Jawa Timur, melalui kegiatan ini, menegaskan pentingnya pendekatan edukatif dan lintas sektor dalam upaya konservasi.
“Kami percaya bahwa generasi muda adalah mitra strategis. Dengan memahami pentingnya keberlanjutan, mereka dapat menjadi penggerak perubahan yang menjaga harmoni antara manusia dan alam,” ujarnya dalam pernyataan resminya.
Pelatihan ini menandai komitmen BBKSDA Jatim untuk terus membuka ruang partisipasi publik, terutama di kalangan akademisi, dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan penguatan ketahanan ekosistem melalui praktik ramah lingkungan.
Sumber: Aminudin Cimin, Humas FK3I Jawa Timur