Sore itu, Kamis, 27 September 2018 sekitar pukul 15.30, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l beserta staf segera meluncur ke Cagar Alam (CA) Besowo Gadungan. Supardi, Masyarakat Mitra Polhut dari dusun Besowo Timur mengabarkan adanya kebakaran di sebelah barat cagar alam. Letaknya hanya berjarak 200 meter saja dari pal 17, tepatnya di hutan lindung petak 144b dengan tegakan Pinus dan tanaman kopi.
Api dengan cepat merambat hingga membakar 2,5 hektar kawasan hutan lindung RPH Besowo – BKPH Pare, karena ketersediaan serasah dan kayu kering yang melimpah. Jenis tumbuhan yang terbakar meliputi Pinus, Kopi, dan tumbuhan bawah.
“Awalnya, saya membuat sekat bakar dibantu 2 kerabat saya, menggunakan peralatan seadanya sambil menunggu tim dari SKW I tiba,” ujar Sukardi.
Saat tim tiba sekitar pukul 17.00, langsung melakukan pemadaman api yang masih melalap pohon Pinus. Beberapa anggota tim yang lain mengangkut air dari dusun terdekat dengan sepeda motor.
Dengan keterbatasan sarpras pemadaman, medan yang curam, serta angin yang kencang, hingga pukul 18.30 api belum juga dapat dipadamkan. Tim pemadam bertahan di lokasi dan terus berupaya memadamkan api hingga Pukul 23.00 WIB.
Kebakaran di petak 144b dekat cagar alam merupakan 1 dari 4 kebakaran di kawasan hutan lindung sekitar Besowo. Tim pemadam kebakaran SKW I bertahan di petak 144a karena merupakan area kebakaran yang terdekat dengan kawasan. Kebakaran lainnya terjadi di selatan cagar alam, termasuk di objek wisata ongak’an. Tim dari Perhutani dan Muspika sedang melakukan upaya pemadaman di 3 lokasi kebakaran lainnya.
Pagi ini tim sudah kembali ke lokasi untuk melakukan mow up atau memastikan tak ada lagi bara api tersisa. Sejak pukul 5, tim sudah mulai mengangkut air dari dusun terdekat untuk mendukung upaya mematikan sumber api yang tersisa. (Siti Nurlaili, PEH pada Resort Konservasi Wilayah 03 Cagar Alam Manggis dan Cagar Alam Besowo Gadungan)
Editor : Agus Irwanto