50% Habitat Gajah Hilang di Tahun 2014

Share

 

Berdasarkan data Forum Konservasi Gajah Indonesia, bahwa pada tahun 2014 dari 26 habitat gajah sumatera di pulau Sumatera, 13 diantaranya tidak lagi ditemukan populasi gajah dan diduga sudah punah. Sedangkan untuk 11 habitat lainnya dinyatakan kritis dan dua lainnya di ambang kritis. 
 
Penyebabnya antara lain makin sempitnya ruang gerak gajah dan kurangnya makanan di habitat itu sendiri. Kondisi tersebut terjadi di enam habitat gajah di Riau dan beberapa lokasi lain di Sumatera selatan dan juga Jambi.
 
Karena semakin menyempitnya habitat asli Gajah dan maraknya konversi lahan menjadi kebun kelapa sawit, karet dan akasia, terjadi perubahan perilaku dan pola pakan pada gajah sumatera dan berakibat konflik manusia dan gajah sebab gajah yang kerap mengambil buah sawit dianggap sebagai hama oleh manusia.
 
Kalangan ahli memprediksi ancaman kepunahan gajah sumatera dalam kurun waktu 10 tahun kedepan jika tidak dilakukan pengendalian dan upaya konservasi habitat gajah sumatera. Menurut beberapa ahli, hanya Taman Nasional Way Kambas yang dinilai masih memadai dan aman sebagai habitat Gajah sumatera. Sedangkan untuk hutan lainnya sudah terancama perambahan, pembalakan dan perburuan liar.
 
Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Kabupaten Tebo, Jambi yang merupakan ekosistem penyangga dan cocok untuk ruang jelajah gajah, kini kawasan tersebut malah menjadi koridor distribusi kayu oleh suatu perusahaan selama lima tahun terakhir. Selain itu, kawasan tutupan hutan juga sudah menyusut hingga 80 persen dari kondisi awal.
 
Sumber: wwf.or.id