Di tengah tantangan krisis iklim dan tekanan terhadap kawasan hutan, sebuah komitmen lama kembali ditegaskan di Jawa Timur. Saka Wanabakti, satuan karya Pramuka yang sejak awal berdiri memusatkan pengabdiannya pada hutan dan lingkungan, merayakan Hari Ulang Tahun ke-42 dengan meneguhkan kembali perannya sebagai ruang belajar dan pengabdian generasi muda penjaga alam.
Peringatan HUT ke-42 Saka Wanabakti digelar pada 19 Desember 2025 di Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Sidoarjo. Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum Launching Wanabakti Online, sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan perluasan jangkauan edukasi kehutanan kepada masyarakat luas. Balai Besar KSDA Jawa Timur turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pembinaan generasi muda konservasi.
Dalam sambutannya, Pinsaka Wanabakti Nasional, Lucky Purwandari, menegaskan bahwa dunia saat ini sedang bergerak menuju target pembangunan berkelanjutan 2030. Namun bersamaan dengan itu menghadapi tiga krisis lingkungan global, perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta pencemaran dan polusi.
“Di tengah kondisi tersebut, hutan memegang peran kunci sebagai penyerap karbon, penjaga keseimbangan air, dan habitat utama keanekaragaman hayati”, tambahnya.
Beliau mengajak seluruh anggota Saka Wanabakti untuk terus mengembangkan diri sebagai agen perubahan, inspirator, inovator, dan penggerak, melalui penguatan empat krida utama: Tatawana, Gunawana, Binawana, dan Reksawana. Keempat krida tersebut menjadi fondasi pembelajaran praktis, mulai dari pengenalan hutan, pembibitan, penanaman, konservasi tumbuhan dan satwa liar, hingga pengendalian kebakaran hutan.
Sementara itu, Mabinsaka Wanabakti Jawa Timur, Dr. Ir. Jumadi, MMT, menekankan pentingnya adaptasi terhadap digitalisasi dan keterbukaan informasi. Menurutnya, Saka Wanabakti bukan sekadar organisasi, melainkan rumah besar dan inkubator nilai, tempat kader kehutanan dibentuk agar mampu membawa semangat konservasi ke berbagai ruang kehidupan, meski tak mengenakan seragam Pramuka.
Beliau juga mengapresiasi kontribusi aktif Saka Wanabakti Jawa Timur dalam berbagai kegiatan lingkungan, termasuk keterlibatan konsisten dalam Festival Mangrove, yang mendapat perhatian dan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kedepan, Saka Wanabakti diharapkan turut berperan dalam mengawal visi Jawa Timur Lestari sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang daerah.
Lebih dari sekadar perayaan usia, HUT ke-42 ini menjadi pengingat bahwa bakti pada hutan adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan yang menuntut konsistensi, pengetahuan, dan keberanian untuk hadir di ruang publik. Dari tangan generasi muda Pramuka inilah, harapan akan hutan Indonesia yang lestari terus dijaga, hari ini, dan untuk masa depan.
Penulis: Fajar Dwi Nur Aji – PEH Ahli Muda BBKSDA Jatim
Editor: Agus Irwanto
Sumber: Balai Besar KSDA Jawa Timur