13 Satwa Liar Diselamatkan, Dari Halaman Rumah Hingga Rumah Sakit

Share

Pada 16 September 2025, terjadi rangkaian kisah penyelamatan yang menggambarkan rapuhnya hubungan manusia dengan satwa liar. Tim Matawali Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto – Balai Besar KSDA Jawa Timur, menorehkan catatan penting. 13 ekor satwa berhasil dievakuasi, mulai dari trenggiling hingga ular sanca yang bersembunyi di pemukiman dan fasilitas umum.

Kisah bermula dari Desa Kendalkemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan. Siswanto, seorang warga, terkejut saat mendapati seekor Trenggiling Jawa (Manis javanica) di halaman rumahnya. Menyadari bahwa hewan pemakan semut itu termasuk satwa dilindungi, ia segera melaporkannya melalui call center Seksi KSDA Wilayah II Bojonegoro.

Mengingat Lamongan merupakan wilayah kerja Seksi KSDA Wilayah III Surabaya, maka laporan ini diteruskan ke Seksi KSDA Wilayah III Surabaya, dan esok harinya tim Matawali RKW 09 Mojokerto datang menerima penyerahan resmi. Satwa langka tersebut kemudian dibawa ke Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Jatim di Sidoarjo untuk menjalani rehabilitasi.

Pada hari yang sama, kolaborasi konservasi berlanjut di Kabupaten Gresik. UPT Damkarla Kabupaten Gresik, yang selama ini dikenal sigap menghadapi kebakaran, menunjukkan kepedulian lebih jauh dengan menyelamatkan belasan ular dari permukiman warga. Dari markasnya di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 243, tim Matawali menerima penyerahan 8 ekor Sanca Kembang (Malayopython reticulatus), 2 ekor Sanca Bodo (Python bivittatus), serta 1 ekor Ular Pipa atau Ular Kepala Dua (Cylindrophis ruffus).

Tak berhenti di situ, sebelum tim beranjak, Damkarla Kabupaten Gresik kembali menerima laporan darurat, seekor ular sanca terlihat di RS. Semen Gresik, Jl. Raya Veteran, Kebomas. Bersama Damkar, ular tersebut berhasil dievakuasi dengan aman.

Dalam satu hari, total 13 ekor satwa liar berhasil diselamatkan yaitu 9 ekor Sanca Kembang, 2 ekor Sanca Bodo, 1 ekor Ular Pipa/Kepala Dua dan 1 ekor Trenggiling Jawa (satwa dilindungi). Semua satwa dibawa ke WRU BBKSDA Jawa Timur untuk menjalani pemeriksaan medis, rehabilitasi, dan pemulihan.

Aksi ini bukan hanya soal memindahkan satwa dari satu tempat ke tempat lain. Di baliknya ada pesan penting bahwa konservasi adalah kerja bersama. Damkar Gresik bahkan telah memasang poster edukasi tentang satwa liar di kandang penampungan sementara mereka, serta menyusun SOP perawatan darurat reptil.

Bagi BBKSDA Jatim, langkah ini merupakan wujud nyata upaya Membudayakan Konservasi, bukan hanya menjaga satwa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat dan lembaga daerah akan pentingnya harmoni antara manusia dan alam. (dna)

Sumber: Bidang KSDA Wilayah 2 Gresik – Balai Besar KSDA Jawa Timur