Sebanyak 100 orang dari GP. Ansor dan pelajar MTS. Hasan Jufri Bawean Melaksanakan penanaman pada lahan kritis di Suaka Margasatwa Pulau Bawean. Kegiatan penanaman tersebut dilaksanakan bersama-sama petugas Resort Konservasi Wilayah (RKW) 11 Pulau Bawean pada 12 Februari 2018 yang lalu.
Lahan kritis tersebut masuk ke dalam Blok Gunung Besar dan Blok Sungai Terus, Suaka Margasatwa Pulau Bawean. Areal yang dimaksud merupakan sisa perambahan pada saat pengelolaan hutan masih dibawah Perum Perhutani.
Suaka Margasatwa Pulau Bawean awalnya merupakan hutan produksi, namun karena didalam kawasan tersebut ada habitat Rusa Bawean (Axis kuhlii) maka sejak tahun 1979 berubah menjadi suaka margasatwa.
Tak kurang 1.000 bibit Mahoni, Gondang, dan pohon lokal bernama pohon buah merah. Bibit-bibit tersebut berasal dari persemaian milik RKW 11 dan GP. Ansor serta cabutan trubusan. Menurut Nursyamsi, Kepala Resort Pulau Bawean, pohon buah merah dahulu banyak dijumpai di kedua blok tersebut sebelum berubah menjadi hutan produksi.
“Pohon ini merupakan pohon lokal yang terdiri dua jenis, yakni buah merah yang berwarna merah dan buah merah mentega yang berwarna kuning,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat semakin mengunggah kepedulian masyarakat Pulau Bawean untuk bersama-sama menjaga keutuhan hutan di Pulau Bawean. ( Agus Irwanto, Staf Seksi P3 )