Type to search

Artikel

Ada Rafflesia di Lumajang

Share

Beberapa waktu yang lalu Kabupaten Lumajang dihebohkan dengan berita-berita terkait ditemukannya Rafflesia arnoldi. Itu semua bermula saat adanya Kelompok Pecinta Alam (KPA) yang mengetahui keberadaan rafflesia di Lumajang. Selanjutnya KPA tersebut memberitahukan kepada Suhariyono, S.AP yang tak lain anggota dari Laskar Semeru. Berita tersebut dilanjutkan kepada Dinas Terkait, termasuk kepada Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) VI Probolinggo.

Awalnya, 28 Juli 2017, beberapa petugas dari SKW IV sepakat dengan Bapak Suhariyono untuk ke lokasi Rafflesia esok harinya bersama dengan Perum Perhutani. Namun, rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena ternyata keesokan harinya hujan turun dan kabut menyelimuti Kecamatan Tempursari.

Adanya kabar bahwa pihak Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali – LIPI (Dewi Lestari, SP., M.Si) akan ke lokasi Rafflesia, ditambah dengan bergabungnya Agus Susatya, Ph.D (Peneliti Rafflesia dari Kehutanan Universitas Bengkulu), membuat tim dari SKW VI segera merapatkan barisan untuk melakukan monitoring pada 2 Agustus 2017.

Dari Desa Tempursari, perjalananan menuju lokasi harus dengan sepeda motor hingga pemberhentian terakhir, selanjutnya berjalan kaki sampai lokasi. Medan yang menanjak dan basah membuat anggota tim harus berjibaku dengan kondisi yang licin serta tenaga yang terkuras.

Padmosari
Berdasarkan hasil identifikasi Agus Susatya dan Dewi Lestari, Rafflesia yang bikin heboh tersebut adalah Rafflesia zollingerina Kooders dengan nama lokal Bunga Padmosari. Bunga tersebut ditemukan di Hutan Lindung tepatnya Lereng Gunung Kukusan, yang masuk dalam pemangkuan KRPH Tempursari, BKPH Pronojiwo KPH Probolinggo.

Di lokasi yang memiliki ketinggian sekitar 450 mdpl tersebut dijumpai 1 Bunga Padmosari yang sedang mekar sempurna dengan umur mekar 4-5 hari dengan diameter 34 cm. Juga 2 bunga yang telah busuk dan dipastikan salah satunya berkelamin betina, serta 3 knop yang diperkirakan akan mekar dalam waktu 4-5 hari ke depan. Sedangkan 10 knop yang lain masih berukuran 3 hingga 16 cm.

Sebenarnya masih terdapat 1 titik pengamatan Bunga Padmosari lainnya, akan tetapi tidak mungkin dilakukan pengamatan karena keterbatasan waktu dan lokasi yang sangat sulit dijangkau. Pada lokasi tersebut sebelumnya telah dilaporkan terdapat 2 bunga mekar (diperkirakan saat ini sudah mulai membusuk) dan 2 knop yang akan mekar.

Di Luar Meru Betiri
Data sebelumnya menyebutkan bahwa Bunga Padmosari (Rafflesia zollingeriana Kooders) hanya ditemukan di Taman Nasional Meru Betiri. Di Puger, tempat pertama kali jenis ini dijumpai, hingga saat ini belum ada laporan mengenai keberadaannya. Dengan ditemukannya jenis ini di Kabupaten Lumajang tentunya merupakan berita yang menggembirakan.

Keberadaannya di Hutan Lindung yang sulit dijangkau diharapkan dapat menjaga kelestarian jenis ini, sebab jenis Bunga Padmosari ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Sangat tidak disarankan adanya eksploitasi dalam bentuk wisata praktis, demi mempertahankan kelestarian populasi Rafflesia di Lumajang. (Wiwin Sepiastini, S.Hut / Pengendali Ekosistem Hutan di SKW VI Probolinggo)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment